Rilis Info News - Proyek Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) yang dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025 di Kabupaten Soppeng kini menjadi perhatian publik. Program yang ditujukan untuk membangun fasilitas toilet di sembilan desa dan kelurahan ini dinilai perlu diawasi secara ketat guna mencegah potensi penyalahgunaan.
Informasi yang diterima media ini menyebutkan bahwa bantuan akan dialokasikan ke sembilan titik yang tersebar di sejumlah desa dan kelurahan. Namun, masyarakat setempat mengungkapkan kekhawatiran mengenai proses pelaksanaan proyek yang selama ini dinilai kurang transparan dan belum optimal.
Seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya dan memilih dipanggil “Lamellong” menyampaikan keresahannya terkait kemungkinan penyimpangan.
“Proyek ini harus benar-benar diawasi, karena bisa saja pelaksanaannya tidak maksimal. Jangan sampai hanya mengatasnamakan masyarakat, padahal yang menikmati manfaatnya hanya kelompok tertentu,” ujarnya kepada wartawan pada Jumat (18/7/2025).
Lamellong menilai bahwa proyek Sanimas, yang semestinya menjadi solusi atas persoalan sanitasi, justru berpotensi disalahgunakan jika pengawasan tidak berjalan optimal. Ia mengungkapkan bahwa pada pelaksanaan sebelumnya, ditemukan banyak proyek yang pengerjaannya tidak sesuai spesifikasi dan terkesan asal jadi.
Kondisi tersebut dikhawatirkan akan kembali terjadi, terlebih dengan besarnya anggaran yang dikucurkan melalui DAK. Oleh karena itu, ia menegaskan pentingnya keterlibatan berbagai pihak dalam pengawasan, mulai dari masyarakat, LSM, media, hingga lembaga pengawas pemerintah.
“Jangan sampai program yang tujuannya baik ini justru berubah menjadi ajang proyek bancakan,” tambahnya.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah daerah maupun pelaksana teknis proyek terkait mekanisme pengawasan maupun teknis pelaksanaan program Sanimas ini.
Tim redaksi akan terus memantau dan mengawal perkembangan proyek tersebut di lapangan.
0Comments