Rilis Info News - Penyelenggaraan turnamen bulu tangkis oleh Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Soppeng selama tiga malam berturut-turut menuai sorotan tajam. Ketua Tim Investigasi dan Monitoring LHI, Mahmud Cambang, mengkritisi kegiatan tersebut yang diduga menggunakan dana desa tanpa kejelasan manfaat langsung bagi masyarakat.
Menurut informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber, seluruh pemerintah desa di Kabupaten Soppeng diminta menyetorkan dana sebesar Rp2.500.000 per desa untuk mengikuti turnamen tersebut. Kegiatan yang digelar dalam tiga malam itu dinilai hanya bersifat seremonial dan tidak sejalan dengan prinsip pemanfaatan dana desa yang semestinya digunakan untuk pembangunan dan kesejahteraan warga.
"Ini bentuk pemborosan anggaran. Dana desa seharusnya diprioritaskan untuk kebutuhan mendesak dan produktif, bukan untuk kegiatan yang tidak memiliki dampak langsung terhadap masyarakat," ujar Mahmud Cambang.
Mahmud juga meminta Inspektorat Kabupaten Soppeng untuk segera turun tangan melakukan audit terhadap penggunaan dana desa dalam kegiatan tersebut. Ia menegaskan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap pengeluaran yang bersumber dari anggaran desa.
“Kami mendorong Inspektorat segera melakukan pemeriksaan. Jika ditemukan pelanggaran, harus ada sanksi tegas. Ini demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan dana desa,” tegas Mahmud.
Ia menyebut bahwa pihaknya tengah mengumpulkan bukti dan siap melaporkan kasus ini ke aparat penegak hukum apabila ditemukan unsur penyalahgunaan wewenang.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Apdesi Soppeng terkait tudingan tersebut.
(A1R)
0Comments