.png)
Rilisinfonews.id - Desakan publik melalui Lembaga Kajian dan Advokasi HAM Indonesia (LHI) akhirnya membuahkan hasil. Tim penyidik dari Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Sulsel bersama tim ahli konstruksi dari salah satu perguruan tinggi diketahui telah turun langsung ke lokasi Pasar Moderen Lamataesso, Kabupaten Soppeng, untuk melakukan pemeriksaan fisik bangunan.
Langkah ini terjadi hanya berselang beberapa hari setelah Mabes Polri melalui Divisi Propam secara resmi menanggapi laporan evaluatif LHI terhadap lambannya penanganan kasus dugaan korupsi proyek pasar modern dengan anggaran puluhan miliar rupiah itu.
“Tim Polda dan tim ahli konstruksi sudah ada di lokasi Pasar Lamataesso, Soppeng,” ungkap Mahmud Cambang dari Tim Monitoring LHI dalam keterangan singkat melalui sambungan telepon, Sabtu (31/5/2025).
Melalui Mahmud, Ketua Umum LHI Arham MSi La Palellung menyampaikan bahwa peninjauan langsung tersebut tidak lepas dari tekanan publik yang disuarakan secara resmi ke Mabes Polri.
“Ini membuktikan bahwa suara sipil yang konsisten dan terstruktur mampu mendorong aparat bertindak. Kita tidak sedang berprasangka buruk, justru kita ingin hukum bekerja transparan, terukur, dan profesional,” ujar Mahmud menyampaikan pernyataan Ketua Umum.
LHI juga mengingatkan bahwa kehadiran tim ahli dari perguruan tinggi harus menjamin objektivitas. “Kami berharap tim ahli benar-benar menjalankan perannya secara independen, bukan sekadar formalitas. Kajian teknis harus bebas intervensi,” tegas La Palellung seperti dikutip Mahmud.
LHI memastikan akan terus mengawal proses ini hingga ke meja penegakan hukum. “Kami tidak akan mundur. Kasus ini adalah potret bagaimana hukum diuji dalam menjaga akuntabilitas anggaran publik,” tambahnya.
Langkah penyidik ke lokasi pasar Lamataesso menjadi sinyal positif, namun publik masih menunggu: apakah hasil investigasi ini akan berujung pada penindakan nyata, atau kembali terbenam dalam birokrasi panjang tanpa arah. (*)
0Comments