.png)
Rilisinfonews.id - Proyek Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) Tahun 2024 di kelurahan Appanang, Kecamatan Liliriaja, Kabupaten Soppeng, diduga dikerjakan dengan Amburadul.
Pekerjaan yang seharusnya menjadi sarana pemberdayaan petani melalui kelompok P3A Mappadaelo malah diduga diserahkan kepada pihak ketiga, alias kontraktor, yang mengerjakannya.
Hasil pantauan di lapangan menunjukkan banyak kejanggalan dalam proyek ini.
Salah satu yang terlihat jelas adalah pemasangan batu saluran irigasi yang dilakukan dengan cara yang tidak rapi dan terkesan asal jadi.
Lebar atas saluran terlihat lebar, namun bagian bawahnya sempit, yang menunjukkan pekerjaan dilakukan tanpa memenuhi standar yang seharusnya diterapkan.
Seorang sumber terpercaya , mengatakan bahwa program ini seharusnya melibatkan langsung kelompok petani.
”Program ini dibuat untuk membantu petani, bukan diserahkan ke pihak ketiga yang tidak memahami kebutuhan petani. Akibatnya, hasilnya pun jauh dari harapan,” ujarnya, Sabtu (7/12).
Kondisi ini semakin dipertanyakan dengan peran tenaga pendamping yang diduga tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Sumber tersebut , menilai jika tenaga pendamping memiliki kewajiban untuk memastikan proyek berjalan sesuai tujuan awal.
”Dana Rp 195 juta yang digunakan ini seharusnya membantu petani dan bukan proyek yang berakhir dengan hasil seperti ini. Tenaga pendamping harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi,” katanya.
Dengan anggaran bersumber dari APBN sebesar Rp 195 juta, masyarakat berharap ada langkah-langkah nyata untuk memperbaiki kelanjutan proyek agar benar-benar memberikan manfaat sesuai dengan tujuannya.
0Comments